Senin, 14 Desember 2015

“Aku, Kamu, Dia, Cinta Monyet?”



PERINGATAN!!!
“Sebaiknya tidak kalian baca cerpen ini, karena cerpen ini tidak menarik dan bisa dibilang biasa saja. Untuk orang-orang yang tidak mempunyai perasaan yang mendalam terhadap suatu hal, cerpen ini tidak cocok untuk anda. Ini adalah cerpen yang menceritakan tentang sebuah kisah perjalanan asmara seorang laki-laki  dengan dua wanita yang menurutnya sangat-sangat sekali berarti dalam memberi warna di dalam kehidupannya. Karena cerita ini telah terjadi beberapa tahun yang lalu, jadi maaf sekali karena akan terasa sangat simpel dalam penceritaannya, karena sedikit banyak yang penulis lupa tentang kejadian-kejadian dimasa lalu, dan nama tokoh-tokoh yang berada didalam cerita telah disamarkan. Baiklah mari kita mengulas kembali memori ingatan dimasa lalu yang selalu berhasil membuat tersenyum ketika mengingatnya. It’s my story”

“Aku, Kamu, Dia,  Cinta Monyet?”
Karya : Syiva Habibie Januar Ramadhan

Cerita ini dimulai ketika negara api berhasil mengalahkan negara air, hehehee bercanda. Aku adalah sesosok laki-laki yang memiliki matabelo, hidung mancung, rambut lurus, fostur tubuh yang atletis, memiliki kulit yang eksotik, sesosok laki-laki pujaan hati bagi para kaum hawa, yang mempunyai kemaskulinan, keharmonisan, dan senyum yang mempesona, seorang bintang lapangan dan idol sekolah, mengagumkan bukan? Itulah aku dan itulah doa-doa yang selalu aku panjatkan setiap sesudah sholat, hehee. Itulah sebagian kebohongan kecil yang sedikit besar dariku.
 Oke, Cerita ini dimulai ketika menginjak masa SMP, tepatnya ketika menginjak kelas 8 SMP atau kelas 2, setelah setahun lalu menjadi super duper junior yang selalu bisa jadi barang becandaan kakak-kakak kelas. Hari dimana aku menjadi kelas 2 pertama kali akhirnya datang juga, pertama kali masuk sekolah tujuan pertama adalah mading yang menempelkan daftaran nama-nama siswa kelas 8 yang telah diacak dari siswa-siwi ketika dikelas 7. Setelah membaca dengan saksama ternyata nama Syiva Habibie Januar Ramadhan berada di kelas 8D. tidak terlalu susah untuk mengakrabkan dengan teman-teman baru ini karena di kelas 7 kami sudah saling mengenal, dan berdoa semoga saja dikelas yang baru ini yang sebagian banyak siswa ketika kelas 7 tidak sekelas dapat terjalin keharmonisan, keakraban, kekeluargaan agar dalam pembelajaran yang diberikan dapat dipahami dengan sempurna.
ada sesuatu yang lebih menyenangkan, dan ini adalah awal dimana kehidupan es abadi selama ini berubah menjadi kehidupan yang menghangatkan (ceeileeh hehee).
Hari pertama sekolah seperti biasa tidak banyak guru yang masuk, kalaupun masuk pasti hanya untuk berkenalan, dan seminggu ini hanya perkenalanlah yang kami lakukan, ya, itu sangat menyebalkan dan membosankan tentunya, karena pada dasarnya kami sudah saling kenal satu sama lain.
Beberapa minggu ini tidak ada yang spesial yang dapat diceritakan sampai pada akhirnya sang pembawa perubahan datang kepada sang pujangga kesepian. Entah bagaimana perkenalan awal kita dimulai, tetapi itu merupakan awal yang sangat berarti sekali tentunya karena itu adalah awal dari perjalanan kasih ini.
Sosok itu adalah dia, dia yang memiliki perawakan tinggi, berkulit putih, bermata sayu, yang siapapun melihatnya akan merasakan kenyamanan didalamnya, sang pemilik senyum mempesona yang dapat melelehkan hati para kaum adam, sedikit acuh, berhijab, yang menjadikan dia semakin terlihat luar biasa dengan kelebihan-kelebihan yang dia miliki. Ya, dia yang memiliki kesempurnaan itu yang menjadikan dia sosok wanita incaran seperdelapan laki-laki disekolah kami, dia adalah Nindia.
Semenjak perkenalan yang entah bagaimana itu kita sering menyapa, bercerita dan memberi canda. Indah rasanya, terlalu indah mungkin sampai pada saat ini ketika mengingatnya selalu memunculkan senyum. Kita bertukar nomor handphone, dan semuanya terasa semakin menyenangkan karena hubungan kita semakin dekat dan semakin akrab, dan ditambah kita sering melakukan perhatian satu sama lain entah itu menanyakan kesehatan, keseharian, makan, tidur, dan lain sabagainya.
Beberapa minggu berselang tidak ada yang berubah, tetapi tentang kedekatan kita tentunya itu semakin dekat, perasaan kita semakin kuat satu sama lain, tetapi entah kebodohan apa atau hal apa yang mulut ini tidak kuasa untuk menyatakan perasaan dan mencoba untuk memilikinya, apabila hati ini bisa bicara mungkin hati ini telah berontak  kepadanya. Dan dia pun mungkin sedang menunggu untuk diberi kejelasan tentang hubungan ini, hingga pada suatu hari meteor pun jatuh di tengah padang bunga yang sedang bermekaran, temanku yang bernama Aki memberitahu tentang ketertarikannya kepada Nindia, ya, tentu saja dia bicara kepadaku tentang perasaannya, karena dia tidak mengetahui kedekatan dan perasaan ku kepada Nindia selama ini, mungkin karena kita berbeda kelas.
Hingga beberapa hari berselang aku memutuskan untuk berhenti dalam menggapai bintang perubahan ku, karena aku sangat menghargai perasaan Aki temanku, itu sangat tidak apa-apa bagiku pada awalnya. Alasan macam apa itu, begitu bodohnya sang laki-laki ini melepaskan apa yang tidak seharusnya dilepaskan dan laki-laki lakukan.
Dan beberapa hari ini komunikasi dengan Nindia tentunya berhenti, seperti malam yang kehilangan bintangnya, seperti itulah diriku saat ini. Dikelas pun  aku sudah tidak lagi becanda, atapun bercerita, dan kalaupun bertemu hanya melemparkan senyum. Mungkin dia merasakan perubahan yang terjadi, hingga suatu siang ketika istirahat dia bertanya langsung kepadaku.
Nindia        : sekarang kamu beda, kenapa?
Aku            : beda gimana?  
Nindia        : yaa berubah, kaya yang lagi ngejauh?
Aku            : engga ndi
Nindia        : terus kenapa, ceritalah, biasanya juga ceritakan kalo ada apa-apa
Aku            : apa yang mesti di ceritain coba? kalo iya ada, masa cerita ke orang yang dijadiin topik pembicaraannya sih heheee
Nindia        : yeeee kamumah, seriusan kenapa!!!
Aku            : iya nanti ya kalo lagi moodnya udah baikan jan-jan cerita
Nindia        : janji looh??
Aku            : iyaa cantik J
Nindia        : J , kamu udah makan? Aku bawa bekal banyakan nih, sengaja buat kita makan berdua, makan yaa, kalo engga jangan pernah ngedeketin aku lagi.
Aku            : wheeeiiisss galak amatan non, siapa juga yang bakalan nolak, kasian lagi kamu pasti udah cape udah susah nyiapin ini semua, kamu sayang yaa sama aku heheee
Nindia        : gr wlee, yaudah yu makan
Aku            : hajaaaaarr
Nindia        : makan yang banyak ya?
Aku            : siap 86 non, kamu juga J
Nindia        : siap pak bos J


Untuk menjauh dari seseorang yang kita suka dan sayang ternyata sangat susah, seberapa keras kita mencoba untuk melupakannya apabila dia setiap hari bisa kita lihat, itu terasa mustahil.
Hingga pada suatu hari ditaman kesendirian bunga-bungapun bermekaran, hari dimana sekolah sedang mengadakan perlombaan bulan bahasa. Dari kelas 8D hanya beberapa orang yang menjadi perwakilan untuk berpartisifasi dalam masing-masing perlombaan yang diadakan tapi untuk perlombaan ini laki-laki dekalas 8D tidak ada yang ikut serta dalam perlombaan, hanya anak perempuan yang menjadi perwakilan. Setiap perlombaan tempatnya terpisah dan berbeda-beda tempat, ada yang di dalam ruangan dan ada yang didalam ruangan. Aku dengan beberapa teman sekelas menonton perlombaan membaca puisi yang bertempat di depan sekolah, karena cuaca sangat panas kami duduk di depan pos satpam, tidak ada yang menarik pada saat itu sampai pada suatu ketika munculah kesejukan di tengah teriknya matahari siang, sesosok yang begitu cantik, manis, putih, dan imut. Dari pakaian yang dikenakannya yaitu memakai rompi osis dia pasti salah satu anggota pengurus osis yang menjadi panitia dalam lomba bulan bahasa, ini adalah pertama kalinya aku melihat dia. Aku terus saja memperhatikan dia yang menjadi pembawa acara lomba membaca puisi yang pada akhirnya dia menyadari bahwa ada yang sedang memperhatikannya, mata kami pun saling bertemu beberapa saat, dan terus terjadi hingga beberapa kali, dan dia tersenyum.
Siapakah gerangan wanita yang memiliki senyum mempesona itu?
 Itu adalah salah satu momen yang paling membahagiakan didalam kehidupanku. Acara bulan bahasapun selesai, acaranya sangat berkesan sekali, teramat sangat sekali.
Beberapa hari pun berlalu.
Facebook adalah salah satu yang paling sangat digandrungi anak remaja pada saat itu. Ketika sedang asik melihat notifikasi di beranda betapa kagetnya muncullah gambar seseorang yang wajahnya sudah familiar di ingatan ini. Yaa, itu dia, sang pemilik senyum mempesona. kulihat halaman profilnya status dan koleksi fotonya, dari beberapa status yang dibuatnya baru-baru ini terlihat dalam statusnya dia sedang merasakan kebahagian yang ditimbulkan oleh suatu hal yang baru dia temui, dia cantik, terlihat dari beberapa koleksi fotonya. Dan tanpa disengaja jari-jari inipun menekan pilihan suka pada beberapa status dan foto pada akun facebook nya.
Keesokan harinya ketika membuka facebook terdapat pesan dari pemilik senyum mempesona, dia adalah sevi, dia kaka kelas setahun diatasku. Dalam pesannya dia berkata terimakasih telah menyukai status dan foto-fotonya. Mulai dari situ kami sering dan semakin sering mengobrol dan berbicara entah itu di facebook, sms, atau telphone, karena kami sebelumnya telah bertukar nomer handphone.
Hingga pada suatu hari beberapa minggu berselang, tepatnya 3 bulan setelah perkenalan  kami, dengan perasaan yang dagdigdug, aku mengutarakan apa yang dirasa dan meminta untuk menjadi kekasihnya kepada sevi pada tanggal 5 desember, dengan jawaban yang begitu lama akhirnya sevi menjawab pertanyaan itu, dan, yaaa, sungguh melegakan, dan tentunya bahagia sekali, sevi menjawab dengan jawaban anggukan terlebih dahulu dan berkata “iyaa, aku mau jadi  pacar kamu”. Merdeka yang dirasakan hati ini pada saat itu.
Hubungan dengan sevi pun semakin dekat, dan romantis, jam menjelang jam, hari menjelang hari, minggu menjelang minggu, dan bulan menjelang bulan kami lewati dengan dibumbui tawa, canda, keceriaan, pertengkaran, kami lewati dengan suka cita. Ujian kenaikan kelaspun telah datang, aku naik kekelas 9C, bergabung kembali dengan orang-orang ketika dikelas 7, dan sevi meneruskan ke SMA, tetapi hubungan kami baik-baik saja tentunya.
Dia wanita yang mempunyai segalanya, sholehah, berkerudung, pintar, dia masuk di 5 besar juara umum, cantik, putih, imut, memiliki senyum yang menawan, dia memiliki segalanya, aku bahagia bersamanya. Cuman hanya satu yang kurang, pada kala itu dia belum bisa memasak.
 Berbeda dengan hubunganku dengan sevi, hubungan ku dengan Nindia tidak begitu baik, mungkin karena kami sudah tidak sekelas lagi yang menjadikan hubungan kami semakin jauh. Dia marah dan sakit hati karena hubungan yang ku jalin bersama sevi. Hampir setiap malam pada beberapa waktu selalu ada yang menelphone tentang betapa sakitnya yang dirasakan Nindina tentang semua ini, adik nindia, aku tahu dialah yang selalu memarahiku, ketika mendengar adiknya marah-marah aku selalu tersenyum karena dia masih sekolah di sekolah dasar, tapi jujur pada waktu itu semuanya terasa berat, entah itu karena apa alasannya.
 Sevi selalu marah dan cemburu akibat perlakuan ku kepada nindia, dia mengetahui segalanya entah dari mana. Hubungan ku dengan sevi baik-baik saja hingga pada suatu saat meteor garden jatuh ke bumi. Aku adalah salah satu pengurus osis pada saat itu, dan sevi sudah lengser dari jabatannya, aku dipanggil oleh Pembina osis bersama sebagian pengurus lainnya ke ruang BP. Yang dipanggil adalah pengurus yang memiliki pacar, kami dimarahi oleh Pembina osis karena kami sebagai pengurus osis memberikan contoh yang tidak baik kepada yang lainnya dengan mempunyai pacar, disekolah kami memang dilarang untuk mempunyai pacar, dan disitu kami disuruh untuk membuat surat perjanjian, dan akan memutuskan pacar kami.
Sepulangnya sekolah aku langsung memberitahu sevi tentang semuanya, sevi menangis tentunya, karena hubungan kami harus berakhir disini, setelah diberi penjelasan akhirnya sevi pun bisa menerima semuanya dengan perjanjian satusama lain akan menunggu dan tidak akan berpaling kepada orang lain sampai aku lulus nanti.
Pada awalnya kami baik-baik saja, hingga suatu ketika aku mendengar bahwa sevi telah berpacaran dengan kakak kelasnya yang entah siapa, yaa, sevi telah melanggarnya. Mulai dari situ kepercayaanku kepada sevi mulai menurun.
Bagaimana dengan nindia? Dia telah menjalin kasih dengan sahabatku dan setelah itu
dengan adik kelas setahun dibawahku. Meskipun beberapa waktu lalu hubungan kami tidak baik, tapi sekarang kami cukup akrab kembali hanya untuk bertukar kabar. Entah mengapa walaupun perasaan itu telah lama terjadi, timbul rasa sakit yang diakibatkan oleh hubungan nindia, rasa sakit yang hanya bisa dipendam tanpa ada orang lain yang mengetahuinya. Tapi tak mengapa, karena aku harus merasakan rasa sakit yang dirasakan oleh nindia dulu.
Beberapa minggu berselang, sevi mulai menghubungiku lagi setelah sekian lama kami tak berkomunikasi, tapi entah mengapa perasaanku kepada sevi terasa biasa saja, mungkin perasaan ini hilang bersama dengan kepercayaan yang telah kuberikan kepadanya.
Pada akhirnya pada malam tahun baru kami pun menjalin hubungan kembali, dengan pemikiran mungkin perasaan itu akan timbul kembali ketika kita bersama-sama lagi. Tapi ternyata semua itu salah, tidak ada yang berubah, perasaanku telah hilang. Dan hubungan ini pun harus berakhir kembali dengan sebuah tangisan sevi.
Aku pun lulus dari SMP, selamat tinggal putih biru, dan selamat datang putih abu.
Tidak seperti dengan perasaanku, kehidupanku tidak sama menyedihkannya. Karena keluarga dan teman yang membuat lupa akan segala kesedihan yang sedang dialami.
Hubungan asmara pun telah dimulai kembali setelah menginjak bangku SMA, aku berpacaran berganti-ganti wanita dengan beberapa wanita disekolahku. Bagaimana dengan sevi dan andini? Setelah berakhirnya hubunganku dengan sevi aku tidak mendengar dia sedang membina hubungan dengan laki-laki lain. Dengan andini, dia meneruskan sekolahnya ke luar jawa.
Waktu cepat berlalu, aku naik ke kelas 11, dengan komunikasi yang bisa dibilang sering walaupun kadang beberapa hari sekali, aku dekat kembali dengan nindia, sekita hamper sebulan kita dekat kembali, aku memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan ku kepada nindia, tetapi dia tidak memberikan jawaban langsung, yaa, perasaanku lemah sekali pada saat itu, perasaan ini khawatir karena dulu pernah mengecewakan perasaannya, dan semua rasa penyesalan timbul kembali.
Akhirnya seminggu berselang nindia kembali menghubungiku, sekian lama kunanti jawaban, dia memberikan jawaban, dengan berkata dia bersedia, semua kebahagiaan pun terluapkan, seperti menemukan gunung emas, perasaan ini begitu sangat sekali bahagia, mungkin setelah sekian lama baru kali ini bisa memilikinya.

Hari-hari setelah itu, kami sangat sekali romantis, begitu senang, penuh dengan canda, tawa, dan sama sekali tidak ada pertengkaran. Karena saat itu pada waktu liburan semester, akhirnya waktu masuk sekolahpun dimulai kembali, ternyata waktu cepat berlalu. Nindia harus kembali lagi berangkat keluar jawa, karena sekolahnya tidak mengizinkan untuk membawa alat komunikasi, akhirnya seperjalanan nindia ke luar jawa kami terus saja berhubungan, sedih rasanya ditinggalkan oleh kekasih yang baru saja merajut kasih tetapi harus dipisahkan kembali oleh sang jarak dan waktu.
Beberapa hari berselang kami tidak bertukar kabar, rindu rasanya hati ini. Dan tidak disangka-sangka pada suatu ketika ada pesan facebook masuk yang mengatakan hubungan aku dan nindia harus berakhir, DEG, jantung, perasaan, darah ini terguncang seketika, entah itu siapa yang jelas itu bukan nindia tapi dia menggunakan akun facebook nindia, dia mengaku sebagai ibunya. Sedih, tentu saja sedih karena hubungan kami baru beberapa minggu, dan terlebih hubungan ini sangat dinantikan beberapa tahun lalu. Aku mencoba untuk mempertahankan hubungan ini, ego dan gengsi kukesampingkan terlebih dahulu demi menyelamatkan hubungan ini, tapi ternyata hubungan ini sudah tak bisa lagi diselamatkan. Setelah itu semua terjadi kami sudah tidak lagi berkomunikasi hingga pada saat ini.
Lalu bagaimana kabarnya denga sevi? Dia menjalin hubungan dengan laki-laki lain setahun kemudian setelah perpisahan kami. Hubungan mereka sangat romantis sekali sama seperti ketika bersama ku, membuat orang lain yang melihat dan mengetahui hubungan mereka iri.
Selepas berakhirnya hubungan dengan nindia, rasa sedih yang dirasakan hanya beberapa hari, aneh sekali rasanya. Dan sebuah tanda tanya besar timbul, apakah saat ini perasaan kepada nindia adalah sebuah perasaan yang seperti dulu ketika SMP, atau hanya sebuah obsesi untuk mendapatkan dia? obsesi dan perasaan ternyata sulit untuk dibedakan.
Setahun kemudian, aku naik ke kelas XII, hari-hari ku telah jauh dari perasaan wanita, bukan berarti tidak suka, tapi masih belum waktunya, hari-hariku dihabiskan bersama keluarga dan teman. Yaa, sangat lebih menyenangkan ternyata.
Hingga pada suatu saat kudengar hubungan sevi dengan kekasihnya mulai merenggang dan sering putus nyambung. Hubunganku dengan sevi baik-baik saja pada waktu ini, kami menjadi teman selepas beberapa bulan setelah kami berpisah, dan mungkin dikarenakan waktu yang berlalu juga.
Hubungan merekapun  kandas, perasaan sevi hancur dan teramat sakit karena sevi sangat sekali menyayanginya. Di situ aku merasa kasihan dan tak tega melihat sevi yuang seperti itu dan mencoba untuk menghibur, memberikan waktu untuk dia bercerita, dia banyak bercerita dan mencurahkan isi hatinya. Alasan demi alasan aku berikan untuk memberikannya semangat, agar dia bisa bangkit dari keterpurukannya, tapi tidak semudah itu, sangat sulit sekali mebuatnya bangun.
Hubungan kamipun dekat kembali, dan sedikit demi sedikit dia telah melupakan laki-laki itu. Entah apa yang terjadi, kenyamanan dan perasaan itu datang kembali kepada kami. Agar tidak mengulangi kesalahan yang lalu, saat ini aku sedang mencoba kearah sana, dan semoga saja ini adalah awal yang baik bagi kami kembali. Untuk kamu, aku akan berusaha menggapaimu kembali.





Catatan

“..simpanlah kepercayaan seseorang, karena untuk mendapatkannya kembali teramat sulit..”

“..simpanlah sebagian perasaan kita, dan jangan berikan perasaan sepenuhnya, agar ketika mendapatkan luka tidak terlalu sakit..”













THANK YOU..

1 komentar:

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus

my shine sun

20 agustus 2016 ternyata bukan pertama kali aku melihatmu... 20 agustus 2016 14:27 ketika perayaan ulang tahun purwakarta yang ke 185 ...