Hai laki-laki
bajingan apakah kau sudah bisa melupakan dan menjauh dari selir-selir mu itu? Mencoba untuk
memulai sesuatu yang baik bersama kekasihmu. Menjauh dari hal-hal yang akan
menyakitimu dan orang lain.
Yang kau
fikirkan setiap saat hanya tentang penyesalan karena kau tidak pernah bisa
mengaplikasikan perasaanmu itu, rasa sakit karena melihat selirmu menjalin
kasih bersama laki-laki lain, perasaan yang tak kunjung reda yang entah karena
hal apa tak bisa kau kendalikan, dan pengharapan-pengharapan tolol. Apakah kau
tau yang sedang kau lakukan ini? Efek dari semua ini?
Kau lebih
sering memberikan waktu, fikiranmu kepada selir-selirmu yang bukan milikmu dari
pada kepada kekasihmu mu sendiri, dan tentu saja akhir yang kau dapat hanya
sebuah kekecewaan. apakah ini sifat dari laki-laki yang menyukai hal yang bukan
haknya? Yang menyukai tantangan dan rasa sakit? Entahlah, rasanya ini begitu
tolol untuk dilihat.
Berapa banyak
waktu yang telah kau gunakan hanya untuk memikirkan dan mengurusi selir-selir
mu itu? Taukah bahwa waktu tak pernah berhenti dan kembali? tetapi yang kau
lakukan hanya mengikuti kata hatimu, hanya melakukan apa yang ingin kau lakukan
saja.
Begitu
mengkhawatirkannya kehidupanmu yang diisi hanya dengan sebuah
pengharapan-pengharapan tolol, kau tak pernah berfikir kedepan, berfikir
tentang kebaikanmu dan kebaikan orang lain. Semua kekecewaan yang telah kau
dapatkan pantas untuk kau dapatkan. Hidup tidak akan selalu seperti apa yang
kau fikirkan dan harapkan tanpa sebuah usaha dan pengorbanan, dan tentunya
apabila itu bukan merupakan hak mu kau tidak akan pernah mendapatkannya.
Usaha yang
telah kau lakukan mungkin tak sebanding dengan apa yang kau dapatkan dan kau
harapkan, tapi tak mengapa, setidaknya kau telah mencoba untuk kearah yang
lebih baik, kearah yang semestinya kau lalui.
Step by step, new
life has begun.
……
Belum cukup
lama aku mengenalmu, hanya dari sebuah
tatapan dan senyuman kita menjalin kasih, banyak yang telah kita lewati hingga
sampai pada titik ini, 4 tahun bukan waktu yang cukup lama untuk kita dapat
saling mengenal kepribadian satu sama lain, kita sempat memulai cinta dan lalu mengakhirinya,
dan saat ini kita memulainya kembali dengan tidak adanya suatu ikatan apapun
didalamnya.
Kamu, kamu
adalah kehidupanku sekarang, pemberi semangat dalam menjalani hari demi hari, pemberi
motivasi untuk menggapai suatu hal. Meskipun jarak memisahkan kita tapi tak mengapa,
itu hanya sebuah cerita didalam hubungan kita.
Tentang
hubungan. Kita memang tidak terikat dalam sebuah hubungan pacaran, tidak
seperti pasangan lain yang mempublikasikan hungungan mereka dan menjadikan nama
pasangan di status bbm dan status hubungan di sosial media, kita memang tidak
melakukannya. Dalam status umum kita memang bisa dibilang tidak memiliki
hubungan atau jomblo, tetapi percayalah itu bukan sesuatu yang penting, bukan
sesuatu yang harus diketahui oleh orang lain. Dalam sebuah hubungan yang
terpenting bukan tentang dia, tetapi kita, aku dan kamu, sebuah komitmen dan
kepercaan, ‘berpacaran’ itu tak lebih hanya sebuah nama, yang tak akan mengubah
apapun itu.
Tentang jarak.
Hanya sedikit yang berhasil dalam melewati tantangan ini, apakah kita dapat
melewatinya? Meskipun sebagian banyak pasangan tidak bisa melewatinya, selama
kita memiliki kepercayaan dan memegang komitmen kita, we can through it.
Tentang perasaanku.
Tentang perasaanku yang masih ada pada wanita lain, kamu tidak perlu mengkhawatirkannya,
selama kamu memberikan kepercayaanmu padaku, selama itu aku akan menjadikanmu
wanita satu-satunya dihatiku. Dan tentang perasaanku padamu, haruslah kamu tau,
meskipun tak pernah kuperlihatkan usahaku padamu, kamulah yang selalu aku
usahakan. Tentang perasaanmu. Tentang perasaanmu kepada orang lain, aku tidak
memperdulikannya. Tentang perasaanmu padaku, sebaiknya tak kau lakukan
kesalahanmu dimasa lalu yang memberikan seluruh hatimu kepadaku.
Tentang masa
lalu kita. Masalalumu, tentang bagaimana kamu sangat begitu mencintainya bagaimana
kamu sulit untuk dapat melupakannya hingga pada saat ini, itu sangat terlihat
dalam setiap tingkah laku dan bahasa tubuhmu yang kamu ekspresikan dalam setiap
tulisanmu, aku tak mempermasalahkannya, bukan aku tak cemburu, kesal, dan marah,
aku merasakan itu semua, merasakan hal yang tentu menyakitkan ketika kamu
melakukan itu semua di media sosial dan curhatanmu, tapi percayalah aku sangat
pintar dalam menyembunyikan perasaan hati. Aku tidak membencinya,
mempersalahkannya, membicarakannya atau menyinggungnya, karena itu adalah
perasaanmu, sesuatu yang tidak seharusnya diadili, sesuatu yang tidak
seharusnya diacampur tangan oleh orang lain, sesuatu yang tidak bisa kita ubah
atau diri sendirinya ubah, oleh karena itu biarkan semuanya mengalir, itu lebih
baik, waktu yang akan memberikan jalan, menjawabnya, mengubah segalanya. Seiring
berjalannya waktu aku akan menghilangkan perasaanmu darinya. Dan tentang masalaluku,
aku sedang berusaha sepertimu.
Cinta adalah
suatu reaksi kimia, gabungan feromin, endorphin, dan serotonin, setelah
beberapa tahun zat-zat tersebut akan menghilang. Yaa, seiring berjalannya waktu
cinta akan menghilang. Lalu kenapa kakek-nenek kita bisa bertahan hidup berdua
sampai mereka meninggal? Karena pada saat cinta menghilang, mereka mempunyai
sesuatu yang disebut kasih sayang, keterbiasaan, empati dan tentu saja
komunikasi. Jadi, untukmu, entah sampai kapan aku bisa jatuh cinta padamu,
entah sampai kapan kita akan selalu bersama, tapi aku bisa jamin “hidup akan
baik-baik saja selama kita memiliki kita”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar